LAPORAN PRAKTEK SERAT TEKSTIL
PERCOBAAN
UJI PELARUTAN
Nama : Rinayati Aprilia
Npm : 14010056
Group : 1T3
Jurusan : Teknik Tekstil
Dosen : RR WIWIEK E.M A,ST
Asisten : LUCIANA S.TEK M. Pd
DESTI S.ST
POLITEKNIK
STTT BANDUNG
LABORATORIUM EVALUASI
KIMIA
2015
I.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Mengetahui klasifikasian sifat serat berdasarkan sifat
kimia dengan melakukan uji pelarutan.
II.
TEORI DASAR
Serat adalah
suatu benda halus yang mempunyai perbandingan panjang dan diameter yang sangat
besar. Uji pelarutan berhubungan dengan sifat kimia dari masing-masing serat.
Uji ini sangat penting terutama untuk serat-serat buatan yang mempunyai
morfologi hampir sama. Dengan melihat kelarutan serat pada berbgai pelarut
dapat disimpulkan jenis seratnya. Prinsip pengujiannya adalah melarutkan serat
pada beberapa pelarut kemudian diamati sifat kelarutannya..
Adapun pelarut yang umum digunakan adalah :
1.
Asam klorida, asam ini akan melarutkan
serat nilon.
2.
Asam sulfat 70 %, serat yang larut dalam
pelarut ini adalah serat kapas, rayon viskosa, rayon asetat, nylon dan sutera.
3.
Aseton, larutan ini hanya melarutkan
rayon asetat.
4.
NaOCl, serat wol dan sutera akan larut
dalam larutan ini.
5.
Metil salisilat, larutan ini akan
melarutkan serat poliester.
6.
NaOH 45 %, pada suhu mendidih larutan
ini akan melarutkan poliester, wol dan sutera.
7.
Meta Cresol, larutan ini akan melarutkan
serat rayon asetat dan poliamida.
8.
DMF, larutan ini akan melarutkan
poliakrilat, poliamida dan rayon asetat.
9.
Asam nitrat, pada suhu kamar akan melarutkan
rayon asetat, wol, poliakrilat dan nilon.
10.
III.
Alat dan Bahan
Alat-Alat
1. Tabung reaksi
2. Pengaduk
3. Rak tabung
4. Pembakar bunsen
Bahan-Bahan
1.
Serat Kapas
2.
Serat Rayon Kapas
3.
Serat Rami
4.
Serat Sutera
5.
Serat Wool
6.
Serat Poliester
7.
Serat Poliakrilat
8.
Serat Poliamida / Nylon
9.
Serat Poliester Kapas
10. Serat
Poliester Wool
11. Serat
Piloester Rayon
Bermacam-macam Zat Kimia
1. HCL 1 : 1
2. H2SO4 60%
3. H2SO4 70%
4. NaOCl 5%
5. NaOH 10%
6. NaOH 45%
7. HNO3 Pekat
8. Metil Salisilat
9. Aseton
10. HCOOH Pekat
11. KOH 10%
IV.
CARA
KERJA
1. Membersihkan tabung reaksi
2.
Memasukkan 5 ml pereaksi yang digunakan kedalam
tabung reaksi dengan hati-hati
3.
Memasukkan beberapa helai serat yang akan diuji
(jangan terlampau banyak) kedalam tabung reaksi yang telah berisi pereaksi
4.
Mengaduk-aduk serat yang berada didalam larutan
pereaksi dan mengamti kelarutannya selama 5 menit
5.
Jika setelah selesai 5 menit ternyata tidak
larut, maka memanaskan pereaksi dengan hati-hati
6.
Mengamati kelarutan dari masing-masing serat pada
masing-masing pelarutnya setelah 3 menit.
V.
DISKUSI
1.
Dalam penentuan serat
yang akan di uji harus diperhatikan kembali agar tidak tertukar dengan serat
yang lainnya karena serat yang akan kita uji sangat banyak, yang dimaksudkan
untuk mendapatkan data yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
2.
Kurang hati-hati dalam
pengadukan serat dalam tabung sehingga menyebabkan tersangkutnya serat di
tengah-tengah dinding tabung, sehingga kita mengira serat larut namun ternyata
tidak.
3.
Pada saat mengisi tabung dengan larutan,
seharusnya tinggi larutan dalam tabung semuanya rata namun
karena keterbtasan kami juga, tinggi larutan dalam tabung tersebut tidak rata
yang menyebabkan hasil kurang maksimal
VI.
KESIMPULAN
Dari
data hasil percobaan uji pelarutan ini,
dapat kami simpulkan bahwa:
Dari hasil percobaan tersebut, kita dapat mengkondisikan
bagaimana jenis kain yang terbuat dari serat tertentu untuk disimpan atau
dirawat dengan baik.
Dan dari data percobaan yang diperoleh maka dapat
disimpulkan :
1)
Apabila
serat tidak larut maka serat tidak berubah.
2)
Apabila
serat larut maka serat akan bersatu dengan zat tersebut dan akan larut.
3) Apabila serat larut sebagian maka serat akan hancur
sebagian.
1.
Larutan H2SO4 60%
·
Larut : Serat rayon viskosa dan poliamida/nylon.
·
Larut sebagian : Serat kapas & rami,
poliester kapas, poliester rayon, , Serat sutera
·
Tidak Larut : poliester, poliakrilat, dan poliester wol
2.
Larutan H2SO4 70%
·
Larut : Serat Kapas, Rayon
viskosa, Rami, poliakrilat, & Serat
Poliamida / Nylon
·
Larut sebagian : Serat Sutra, Serat wool,
Poliester kapas & poliester Rayon
·
Tidak larut : Serat poliester, & poliester
wol
3.
Larutan HCl 1 : 1
·
Semua serat Tidak larut
4.
Larutan HNO3
·
Tidak larut Larut : kapas, rayon viskosa,
wol, poliester, Rami,
Serat sutera,
Poliakrilat,
poliamida/nylon
·
Larut sebagian : sutera
·
larut : poliamida dan poliakrilat.
5.
Larutan asam formiat
·
Larut sebagian : poliamida/nylon
·
Tidak larut : poliester, poliakrilat poliester kapas, poliester
rayon kapas, rayon viskosa, rami, sutera, wool, poliester wool
6.
Larutan KOH 10%
·
Yang dipanaskan : Semuanya tidak larut.
·
Yang tidak dipanaskan : Semuanya tidak larut
7.
Larutan NaOH 10%
·
Yang tidak dipanaskan : Semua tidak larut, kecuali Rayon viskosa larut
·
Yang dipanaskan : Semua tidak larut kecuali wool larut
sebagian
8. Larutan NaOH 45%
·
Yang tidak dipanaskan :
Semua tidak larut, kecuali rayon viskosa
larut
·
Yang dipanaskan : Semua
tidak larut, kecuali sutera dan
wool larut sebagian.
9.
Larutan NaOCl
·
Semua serat tidak larut.
10. Larutan metil salisilat
·
Yang tidak dipanaskan dan yang dipanaskan semua serat tidak larut.
11.
Larutan aseton
·
Semua serat tidak larut
DAFTAR PUSTAKA
·
“Pedoman Praktikum Identifikasi Serat Tekstil” Sekolah Tinggi Teknologi
Tekstil.2012