Minggu, 17 Mei 2015

etos kerja dan enterpreneurship



Etos Kerja dan Enterpreneurship


  Latar Belakang



Allah menganugerahkan Islam secara universal bagi seluruh umat manusia. Ajaran Islam yang universal diciptakan oleh Allah agar memberikan kehidupan yang baik, sejahtera,kedamaian serta memberikan petunjuk jalan yang benar bagi umat manusia. Allah tidak hanya mewajibkan kita untuk senantiasa beribadah sepanjang waktu kepada-Nya, tetapi juga mewajibkan umatnya untuk menyeimbangkan dunia dan akhirat. Maka 22umat manusia juga harus mengerjakan hal-hal duniawi seperti, belajar dan bekerja. Apabila seseorang tidak bekerja maka dia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan duniawi seperti makan, minum dan sebagainya. Untuk itu kami akan membahas bagaimana etos kerja dan Enterpreneurship dalam pandangan Islam.



عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ

لِاَخِرَتِهِ وَلَا اَخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا فَاِنَّ الدُّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاَخِرَةِ وَلَا تَكُوْنُوْا كَلَّاعَلَى النَّاسِ

 Artinya:Dari Anas ra: berkata, Rasulullah saw bersabda: “Bukankah orang yang baik di antara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat, atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia, sehingga dapat memadukan keduanya. Karena kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain.” (HR. ibnu Asakir)



Makna dari sabda Rasulullah tersebut adalah agar manusia menyeimbangkan usaha untuk keperluan hidup di dunia dan usaha untuk menyiapkan bekal di akhirat nanti. Rasulullah saw sangat mencela orang-orang yang hanya tekun beribadah, duduk di Masjid, shalat, dzikir dan lain-lain dengan tujuan agar kelak masuk surga. Tetapi mereka melupakan akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Lupa untuk memelihara dirinya, lupa akan tanggung jawabnya mencari nafkah untuk anggota keluarga, dan lupa untuk berperan di dalam masyarakat bersama-sama anggota masyarakat lainnya untuk membangun nusa bangsa dan agama. Demikian pula Rasulullah lebih mencela orang-orang yang hanya menyibukkan dirinya, bekerja keras, banting tulang, peras keringat untuk mencari keuntungan duniawi. Tetapi lupa akan kewajibannya sebagai makhluk Allah yang harus mengabdi kepada-Nya. Dengan mendirikan shalat, mengeluarkan zakat untuk anak yatim. Maka yang dikehendaki oleh Islam adalah bahwa kita harus rajin bekerja dan tekun beribadah, memadukan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi.





 Pengertian Etos Kerja
·         menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etos kerja semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, mengenai dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan.
Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.
Pengertian Enterpreneurship
·         menurut wikipedia enterpreneurship atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
·         Menurut mario teguh enterpreneurship merupakan  sikap yang dilakukan seseorang untuk membuatnya berhasil. Dalam seminar Enterpreneurship Pemuda Dalam Menjawab Masa Depan Kutai Kartanegara “ modal terbesar bukanlah Uang, tetapi diri sendiri. Untuk menjado orang yang sukses bukan dari ilmunya, melainkan karena sikapnya.”
·         Enterpreneurship dalam bahasa indonesia berarti kewirausahaan, yang berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti perjuangan, pahlawan, manusia tunggal, teladan, berbudi luhur gagah berani. Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah perjuangan atau pahlawan yang berbuat sesuatu, ini berdasarkan etimologi.
·         Menurut KBBI enterprenneurship adalah orang yang pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
·         Menurut john j. Kao (1993) mendefinisikan berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi da menejemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan bakar atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
 Karakteristik Wirausahawan
     Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
·         Disiplin
Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada,dan konsisten.
·         Kerja keras
Kerja maksimal yang tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tdak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat dan etos kerja yang tingi
·         Komitmen tinggi
Pada setiap pekerjaan, senantiasa berpikir tentang usaha atau pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha atau pekerjaan
·         Kreatif
Mampu menciptakan gagasan, ide, hal hal yang baru atau berbeda dengan yang sudah ada
·         Inovatif
Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan), ekstensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan) dan dapat mengombinasi dalam hal produk dan pelayanan
·         Mandiri
Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak tergantung pada orang atau pihak lain.
·         Realistis
Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
·         Jujur
Berkata, bertindak secara benar, menepati janji, tidak berhianat dan suci dalam pikiran.
·         Prestatif
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi, dan memperoleh penghargaan dari orang lain.
·         Sudah memiliki karyawan.
·         Sudah menjalankan bisnis secara sistematis dan terstruktur
·         Meiliki sejumlah usaha.
·         Memiliki ambisi meluaskan bisnis.
·         Pandai mengambil peluang usaha.
·         Pendapatan bisa berasal dari beberapa sumber usahanya.
Karakter Yang Tidak Boleh Dikembangkan Oleh Wirausahawan
·         Sangat pemberani dalam berwirausaha.
·         Sangat pemalu dalam berkomunikasi.
·         Gengsi jadi wirausahawan.
·         Tidak suka bergaul dalam berwirausaha.
Hubungan Enterpreneurship Dengan Ajaran Agama Islam
Keimanan dan kepahaman merupakan modal utama untuk dapat meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat. Dalam bekerja seseorang dituntut untuk profesional, berdedikasi dan memiliki skill. Akan tetapi semua belum tentu sempurna tanpa dilengkapi iman kepada Allah SWT dengan kokoh. Keimanan inilah yang melahirkan kejujuran, kedisiplinan, loyalitas, dan sifat terpuji lainnya.
Contoh yang paling nyata adalah Nabi Muhammad SAW, awalnya beliau terlibat bisnis dengan memlihara dan menjual domba, kemudian membantu bisnis pamannya.
Dalil hadist nabi : sesunggunga 9/10 sumber rejeki diperoleh melalui perniagaan.


Dan Allah menghalalhan jual beli dan mengharamkan riba (Qs:2:275)

Allah telah menciptakan jiwa wirausaha kepada setiap manusia. Akan tetapi sifat wirausahawan yang benar dan baik selalu dituntut dan akan dipertanggungjawabkan oleh manusia tersebut di kemudian hari.
“ sebaik-baik usaha adalah usaha orang-orang yang berniaga (usaha/enterpreneurship), yang jika berbicara tidak dusta, jika diberi amanat tidak khianat, jika berjanji tidak meleset, jika membeli tidak mencela (barang yang akan dibelinya), jika menjual tidak memuji-muji (barang yang akan dijualnya), jika berhutang tidak menunda-nunda pembayarannya, dan jika berpiutang tidak mempersult (orang yang berhutang).“ (HR. Baihaqi).
     Nabi Muhammad SAW , dalam hadis tersebut mengajarkan kepada kita tentang profesi usaha yang baik menurut beliau. Yaiutu , singkatnya, profesi menjadi pengusaha yang bermoral. Pada hadis lain Beliau mengatakan : “ para pengusaha akan dibangkirtkan sebagai pendurhaka, kecuali pengusaha yang bertaqwa kepada Allah, yang berllaku baqik, dan yang jujur”.( HR. Ate/Tirmidzi)
     Dari  hadis diatas, kita menangkap hal penting dari baginda nabi, yaitu bahwa beliau menyukai profesi pengusaha. Sebagai mana beliau sendiri adalah pengusaha. Tapi beliau juga mengingatkan bahwa pengusaha yang benar adalah pengusaha yang saleh. Menjadi pengusaha saja tanpa dibarengi dengan aklak atau moral yang baik dapat menimbulkan konatasi buruk, yaitu sebagai pendurhaka. Jadi, dengan ajaran itu sesungguhnya islam telah memberi tempat terbaik bagi profesi pengusaha yang bermoral.